Terlepas
dari kenyataan bahwa fotografer dokumenter bekerja terutama dalam media visual,ia
juga harus bekerja dengan kata-kata. Untuk satu hal, ketika tiba saatnya untuk
menganalisis dan mendiskusikan foto, kata-kata adalah media prosesnya.
Salah
satu yang tidak bisa berpikir atau berbicara tentang gambar tanpa menempatkan
pikiran-pikiran ke dalam kata-kata. Selain itu,documenter fotografer
bertanggung jawab untuk memberikan keterangan pada foto, jika tidak penuh
ditulis
metode
fotografi documenter berakibat juga tentang berHati-hatian untuk penggunaan, agar visual
maupun verbal informasi yang mereka
berikan itu integrative dan tidak berulang-ulang. Teks tertulis yang tidak
dianggap sebagai "add-on." Melainkan fotografer itu menggunakan
kekuatan taktis dari gambar dan kata-kata untuk membangun, sehingga memungkinkan
layering yang berarti rumit dan yang diinginkan dalam pekerjaan dokumenter,
bila dua model komunikasi itu bekerja di konsep yang sama untuk menciptakan
jumlah yang lebih besar dari bagian-bagian individu.
Keterangan
haruslah memberikan semua latar belakang informasi yang lengkap, jika tidak
paragraf, yang tidak secara visual terwujud dalam gambar, dengan kata lain,
konteks di mana gambar tidak dapat dipahami. Keterangan dapat menegaskan detail
yang signifikan, agar narasi informasi itu memungkinkan menjadi kecil atau
tersembunyi tapi itu yang diperlukan untuk dapat "membaca" gambar
dengan benar. Keterangan dapat menunjukkan informasi yang berpotensi
menyesatkan juga. Ketika datang waktu untuk menulis keterangan, fotografer dokumenter
dapat mengambil beberapa sudut pandang.
Documentarian
bisa menjadi penonton meditative,berpikir tentang apa yang mungkin terjadi di
gambar dan merekonstruksi makna itu. Penulis dapat membantu mengontrol emosi penonton
yang mungkin di terima melalui gambar. Analis dapat mengadopsi kepribadian dari
ilmuwan dengan membedah apa yang dilihat. Dia bisa menjadi seorang sejarawan dengan
mengingat sebuah masa lalu yang penting untuk membuka arti dari masa lalu langsung
dari gambar.
Penulis
keterangan juga dapat menjadi metafora penyair dengan menciptakan yang
beresonansi dengan mood gambar, atau dokumentari dapat menjadi kesukaran lisan
yang membatasi batas-batas makna yang memungkinkan ketika seseorang melihat
sebuah gambar. Pada akhirnya, film dokumentari bisa menjadi juxtaposer dan
kontras yang isi dan aktualitas berasal dari suatu gambar dengan mitos
masyarakat yang umum pada keyakinan atau kesalahpahaman. Dan Ironi adalah bentuk
makna aditif yang seringditempa dalam penjajaran 1987 visual maupun verbal
(Hunter)
sumber : Handbook Of Visual Communication. Theory, Methods, And Media
0 komentar:
Posting Komentar