Semua
artikel yang saya bahas pada dua bulan ini itu sebagai penyempurna tugas Dari
mata kuliah Desain Pemodelelan Grafik yang di berikan oleh bapak Andreas hadiyono adapun kekurangan dan
kelebihan yang saya dapat dari semua tugas yang di berikan adalaha sebagai
berikut :
Unknown
Pada artikel kali ini saya
akan membahas kesimpulan tentang artikel yang pernah saya pos pada 2 bulan terakhir
ini dari artikel “pengaruh teknologi terhadap kebudayaan” sampai dengan “2D to
3D” pada intinya :
“pengaruh
teknologi terhadap kebudayaan” itu selalu
berdampang positif dan negative,negatifnya
bisa mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya
negeri sendiri seperti pengunaan dialek
bahasa Indonesia mulai tercampur aduk oleh budaya lain,maraknya pergaulan bebas
di kalangan remaja, hingga berubahnya kebiasaan remaja misalnya remaja jaman
sekarang mereka lebih suka berdiam diri berjam – jam di depan komputer untuk maen
game atau sekedar sharing dan char di social media di bandingkan memainkan alat
– alat tradisional atau permainan tradisional, sedangkan positifnya karena
adanya perkebangan teknologi bisa mempermudah
hidup manusia pada segi kebudayaan misalnya
Unknown
Pada dasarnya film bisa
di katakana baik atau berkualitas itu tergantung pada plot ceritanya,adegannya
,sutradara,dan efek – efek yang di berikan pada film itu seperti suara,cahaya
dll
Unknown
Pada
artikel ini saya akan membahas sedikit tentang UBIQUITOUS dan bagaimana cara
memasarkan produk UBIQUITOUS itu sendiri?
“Ubiquitous” diambil dari
kata “Ubicomp” yang dapat diartikan sebagai metode yang bertujuan menyediakan
serangkaian komputer bagi lingkungan fisik pemakainya dengan tingkat
efektifitas yang tinggi namun dengan tingkat visibilitas serendah mungkin.
Menurut
Weiser, ubiquitous computing
memungkinkan pemakaian beratus-ratus device (alat) komputasi wireless per orang
per kantor dalam semua skala. Kemudian komputer menjadi semakin embedded
(tertanam dalam suatu alat), semakin pas dan enak, serta semakin natural.
Sehingga kita menggunakannya tanpa memikirkannya dan tanpa menyadarinya.
Unknown
Terlepas
dari kenyataan bahwa fotografer dokumenter bekerja terutama dalam media visual,ia
juga harus bekerja dengan kata-kata. Untuk satu hal, ketika tiba saatnya untuk
menganalisis dan mendiskusikan foto, kata-kata adalah media prosesnya.
Salah
satu yang tidak bisa berpikir atau berbicara tentang gambar tanpa menempatkan
pikiran-pikiran ke dalam kata-kata. Selain itu,documenter fotografer
bertanggung jawab untuk memberikan keterangan pada foto, jika tidak penuh
ditulis
laporan atau narasi.
Unknown
Menurut analisis 1984 jackson, Tiemens dan rekan –
rekanya (1988) menunjukkan bagaimana televisi
digambarkan sebagai peristiwa hitam
dengan memusatkan berat pada jangkauan penglihatan dari delegasi Amerika Afrika
dan penonton. dengan menampilkan berulang-ulang dan Afrika Amerika adalah suatu
pola konsisten di semua sumber berita pada tahun 1984 dan khususnya dominan
dalam cakupan CBS.
Unknown
Menurut
Antropolog visual John Collier sebagian besar perespon mengunakan untuk pengembangan sebuah teknik yang disebut
elisitasi foto. Metode etnografi di gunakan potografer untuk mendapatkan metode
baru,perluasan tanggapan dari sebuah subyek dalam film dokumenter sehingga
narasi diperkaya oleh peningkatan luas dan densitas.
Fotografi
dokumenter berkaitan dengan kompleks layering dari sebuah bukti, dan layering
dari foto elisitasi yg di tambahkan untuk
membantu dan memastikan kejelasannya. Selain itu, elisitasi foto ini mendukung
sikap etis dari subjek untuk memperkuat, dan memberikan mereka peranan penting
dalam menceritakan kisah mereka sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)